Atraksi yang akan kami bongkar rahasinya ini cukup mengerikan. Di mana para pemain debus dengan gagah berani melakukan demonstrasi mandi dengan air dan minyak goreng yang mendidih, bahkan mereka mengatraksikan menyiram tubuhnya dengan air keras yang dapat membakar kulit. Jangan takjub dulu…… Sebab semua ada tehniknya yang akan kami jelaskan pada pembahasan di bawah ini :
a. Mandi dengan Minyak Mendidih
Sebuah wajan besar diisi dengan minyak goreng hampir penuh dan dipanaskan di atas perapian (kompor dan sebagainya) sampai kemudian minyak itu mendidih dan bersuara krotog-krotog. Para penonton boleh melihat atau menyaksikan dengan mata kepala sendiri minyak goreng itu betul-betul mendidih sampai bergumpal-gumpal.
a. Mandi dengan Minyak Mendidih
Sebuah wajan besar diisi dengan minyak goreng hampir penuh dan dipanaskan di atas perapian (kompor dan sebagainya) sampai kemudian minyak itu mendidih dan bersuara krotog-krotog. Para penonton boleh melihat atau menyaksikan dengan mata kepala sendiri minyak goreng itu betul-betul mendidih sampai bergumpal-gumpal.
Akan tetapi sang pemain debus dengan tangan telanjang dan tanpa baju berani mengambil dengan kedua telapak tangannya minyak goreng yang sedang mendidih itu dan langsung disiramkan pada badan serta mukanya. Namun pemain debus itu tetap tenang-tenang saja tanpa mendapat cedera atau luka bakar.
Rahasianya adalah : minyak goreng yang digunakan tersebut sebelum permainan sudah dipersiapkan lebih dahulu. Yaitu berupa campuran 4 botol minyak kelapa dan 1 botol cuka murni. Campuran itu kelihatannya tak berbeda dengan minyak sebelum dicampur karena cuka berada di bagian bawah.
Maka ketika minyak terlihat mulai mendidih, sebenarnya yang mendidih adalah bagian cukanya saja. Sedangkan minyaknya baru hangat-hangat. Sebab cuka yang berada pada dasar wajan maka lebih cepat menerima panas api dan cuka ini benar-benar akan mendidih juga betul-betul panas hingga berbahaya kalau sampai terkena tangan.
Oleh sebab itu, setelah pemain debus melihat keadaannya, perhatikan dan pelajarilah dengan seksama maka biasanya pemain debus akan mengetahui dengan mudah bagian minyak yang tidak panas itu. Demikian juga anda akan dapat mengetahui bagian luapan cuka yang memang panas dan mendidih. Maka sebab itu sewaktu memasukkan tangan ke dalam wajan agar benar-benar memperhatikan keadaan tersebut dan berhati-hati jangan sampai menyentuh cukanya. b. Mandi dengan Air Mendidih
Demonstrasi pemain debus masuk dalam kuali besar atau drum yang berisi air mendidih yang bagian bawahnya dipanaskan dengan memakai kayu bakar sering kali ditampilkan sebagai selingan dalam kesenian-kesenian debus.
Demonstrasi pemain debus masuk dalam kuali besar atau drum yang berisi air mendidih yang bagian bawahnya dipanaskan dengan memakai kayu bakar sering kali ditampilkan sebagai selingan dalam kesenian-kesenian debus.
Rahasia dari permainan ini adalah si pemain debus hendaknya masuk dalam kuali besar atau drum ketika air belum mendidih benar. Sedangkan untuk membantu mengamankan dari kemungkinan luka bakar kita bisa memanfaatkan tumbuhan gagang dan daun sirih.
Gagang dan daun sirih tersebut dimasukkan ke dalam air dapat mengurangi sengatan panas air. Prakteknya ambil kuali besar atau drum kemudian isi air secukupnya. Ambil gagang dan daun sirih lalu masukkan ke dalam air yang mendidih. Usahakan agar daun dan gagang sirih tersebut sampai benar-benar larut dalam air sehingga warna air berubah menjadi kehijau-hijauan.
Setelah benar-benar menghijau, biarkan agar air kembali dingin. Matikan kayu bakarnya. Kemudian apabila ada yang hendak melakukan atraksi memasukkan badan ke dalam air yang mendidih tersebut, mulailah lagi menyalakan kayu bakarnya dan setelah terlihat air mulai berembun haruslah diuji dulu dengan ujung jarinya untuk mengira panasnya lalu baru pemain debus memasukkan badan ke air sirih yang panas itu[1]. c. Menyiram tubuh dengan air keras
Air keras dikenal memiliki kekuatan untuk menghancurkan benda keras sekalipun. Dan itu berarti jika terkena kulit manusia semestinya terjadi luka.
Namun demikian ada sebagian perguruan tenaga dalam yang memanfaatkan air keras untuk membuktikan kekebalan kulitnya. Cara memperoleh ilmu ghaib untu kekebalan dari air keras caranya beragam, yaitu ada yang diisi oleh gurunya, namun ada juga yang menempuh “laku” sendiri seperti puasa atau membaca mantra-mantra tertentu.
Berdasarkan pengamatan Masruri, demonstrasi kekebalan air keras termasuk kategori murni. Karena memang air keras yang murni, tetapi dipilih yang tidak membahayakan kulit dengan kata lain menggunakan air keras yang mutunya sangat rendah.
Jenis air keras yang paling sering digunakan untuk demonstrasi kekebalan kulit adalah sejenis HCL-air keras. Bahan ini bisa didapat pada apotik-apotik atau toko penjual bahan kimia.
Sifat dari HCL-air keras ini hampir serupa dengan air keras yang asli dan bermutu tinggi yaitu sama-sama mengeluarkan asap apabila dilelehkan pada anggota tubuh atau benda-benda lain seperti logam besi, ubin dan semacamnya.
Selain mengeluarkan asap, HCL-air keras juga nampak mendidih dan karena itulah air keras tampak sangat menakutkan. Padahal yang sebenarnya tidaklah demikian. Jadi, nilai seni dari demonstrasi siraman air keras adalah pada asap dan kesan mendidihnya, di samping itu orang awam yang tidak tahu hakikat sebenarnya bahwa HCL-air keras tidaklah membahayakan pada kulit.
Oleh sebab itulah, apabila Anda berniat untuk melakukan demonstrasi siraman air keras, jalan amannya anda mencari jenis air keras yang mutunya sangat rendah atau tidak asli tetapi tetap mempunyai efek mendidih dan berasap[2].
FOOTNOTE
[1] Dikutip dengan perbaikan dan penyempurnaan dari buku karya Masruri yang berjudul “Buku Pedoman Atraksi Tenaga Dalam” Jilid 2. Penerbit CV. GUNUNG MAS Pekalongan. Halaman 52-53.
[2] Dikutip dengan perbaikan dan penyempurnaan dari buku karya Masruri yang berjudul “ Buku Pedoman Atraksi Tenaga Dalam” Jilid 2. Penerbit CV. GUNUNG MAS Pekalongan. Halaman 56-59.
[1] Dikutip dengan perbaikan dan penyempurnaan dari buku karya Masruri yang berjudul “Buku Pedoman Atraksi Tenaga Dalam” Jilid 2. Penerbit CV. GUNUNG MAS Pekalongan. Halaman 52-53.
[2] Dikutip dengan perbaikan dan penyempurnaan dari buku karya Masruri yang berjudul “ Buku Pedoman Atraksi Tenaga Dalam” Jilid 2. Penerbit CV. GUNUNG MAS Pekalongan. Halaman 56-59.